top of page
Search

Museum Kereta Keraton

  • AlHarits (Feature)
  • Dec 7, 2017
  • 2 min read

Museum Kareta Keraton berdiri sejak masa pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Museum ini memiliki berbagai kereta kuda yang umurnya mencapai ratusan tahun seperti kereta Kyai Jongwiyat dan kereta Kyai Puspoko Manik. Selain itu, ada pula kereta Mondro Juwolo, kereta kuda yang pernah dipakai oleh Pangeran Diponegoro. Kereta-kereta koleksi museum ini beberapa masih ada yang digunakan untuk kepentingan upacara-upacara kebesaran keraton.

Berdasarkan bentuknya, kereta-kereta milik keraton dibagi menjadi 3 jenis. Pertama, kereta atap terbuka dan beroda dua, contoh dari kereta jenis ini adalah Kereta Kapolitan. Kedua, kereta atap terbuka dan beroda empat, misalnya Kyai Jongwiyat dan semua kereta yang menggunakan nama Landower. Yang terakhir, kereta atap tertutup dan beroda empat, misalnya Nyai Jimat, Kyai Garudayaksa, dan Kyai Wimanaputra. Bentuk kereta juga membedakan fungsi dan penggunaannya. Kereta jenis pertama digunakan oleh Sultan untuk kendaraan rekreasi. Jenis kedua digunakan oleh beberapa kelompok terpandang seperti para pengawal sultan, rombongan penari keraton, dan para komandan prajurit keraton. Yang ketiga adalah kereta khusus sultan dan keluarganya. Kyai Rataplaya yang dibuat di kampung Rotowijayan adalah kereta jenazah khusus bagi Sultan yang sudah mangkat. Dalam sejarahnya, kereta ini baru digunakan dua kali.

Setiap kereta yang berada di Museum Kereta Keraton menjadi benda pusaka milik keraton. Artinya, kereta-kereta ini akan mendapat penghormatan berupa sebuah ritual, yang biasa dikenal dengan nama jamasan. Jamasan yang dilakukan meliputi kegiatan memandikan, memberi ‘makan’ dengan sesajian, dan mendoakan. Ritual jamasan selalu diadakan pada Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pertama tiap Bulan Suro (bulan dalam kalender Jawa). Jamasan diadakan di dua tempat, yaitu di Gedong Pusaka dan di Museum Kereta Keraton Yogyakarta.

Tidak hanya itu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan adalah beberapa kareta yang usianya ratusan tahun dan beberapa kareta yang di keramatkan. Salah satu kereta yang paling tua dan dikeramatkan adalah Kareta Nyai Jimad yang dibuat antara Tahun 1745-1750.

Museum Kareta Keraton memiliki akses yang cukup mudah karena letaknya yang strategis, berada di pusat kota Yogyakarta. Bus trans Jogja, becak, andong, ojek cukup banyak ditemukan di sekitarnya. Namun fasilitas yang tersedia menurut kami kurang karena hanya sebatas toilet dua dan tempat sampahpun terbatas. Tersedia guide bagi para wisatawan, namun menurut kami guide tersebut sangat tidak profesional. Saat kami menyewa guide, berulang kali guide tersebut membahas masalah uang dan tidak fokus pada penjelasan mengenai kereta yang berada disana. Kurang adanya informasi mengenai kereta yang berada disana seperti teks, brosur teks, dll. Kurangnya sifat edukasi yang menyebabkan tidak maksimalnya museum tersebut.

-Travelogue Feature

 
 
 

Comments


089520579417

Jl. DI Panjaitan No.34, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55141, Indonesia

  • Facebook
  • Twitter
  • LinkedIn

©2017 by Wisata Murah Meriah. Proudly created with Wix.com

bottom of page