Jogja National Museum
- AlHarits (Feature)
- Dec 8, 2017
- 2 min read
Jogja National Museum (JNM) adalah museum dan galeri seni kontemporer yang berdiri di bawah naungan Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara (YSSN). Museum ini beralamat di Jalan Amri Yahya No. 1, Gampingan, Wirobrajan, Yogyakarta. Kompleks bangunan JNM merupakan bekas kampus Akademi Seni Rupa Indonesia (sekarang Institut Seni Indonesia Yogyakarta) yang memiliki luas 1,4 ha dan menjadi tempat diskusi dan pameran seni. Ruang pamer yang terdapat di JNM antara lain:
Ruang Fine Art Museum Gallery
Pendopo Ajiyasa
Ruang Seni Situs Patung
Ruang Situs Kriya
JNM menyediakan galeri khusus bernama Gallery for Citizens yang dapat digunakan oleh para seniman pemula untuk mengadakan pameran secara cuma cuma. Selain ruang pamer terdapat juga fasilitas seperti JNM Art Shop, dan kantin Situs Kriya.
Bangunan bekas kampus Akademi Seni Rupa Indonesia (1950) dan Fakultas Seni Rupa dan Desain (1984) ini menjadi vakum dan tidak dirawat semenjak tahun 1998 kampus ISI terpadu diresmikan di Jalan Parangtritis km 6. Mengingat kompleks bangunan ini memiliki nilai historis terkait seniman di Indonesia, pada tahun 2006 Ketua Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara, KPH. Wironegoro, M.Sc. merenovasi bangunan tersebut menjadi gedung Jogja National Museum. Ide untuk membangun kembali bekas kampus tersebut menjadi museum direalisasikan oleh Yayasan Yogyakarta Seni Nusantara bekerja sama dengan alumni Fakultas Seni Rupa ISI Yogyakarta pada 19 November 2006 dengan menggelar ‘Melukis Lagi di Gampingan’. Para seniman sepakat untuk menyumbangkan hasil lukisan yang akan dipamerkan tersebut untuk dana pembangunan museum.
Museum ini sangat cocok bagi kawula muda yang bergerak di bidang fotografi, karena museum ini didesain untuk berfoto dan juga memiliki nuansa yang sangat kental dengan seni rupa modern. Pengunjung tidak perlu membayar tiket masuk meski di hari minggu kecuali ada event tertentu. Pengunjung hanya perlu membayar parkir sebesar Rp3000,00 untuk sepeda motor.
Walau begitu penjelasan mengenai makna atau filosofi yang terkandung dalam karya seni yang dipamerkan disana sangat minim. Bahkan terkadang sering membuat pengunjung bingung dengan pesan apa yang ingin disampaikan seniman memalui karyanya. Secara keseluruhan museum ini sangat terjaga kebersihannya, fasilitas lain seperti toiletpun ikut terhiasi oleh karya seni rupa yang tergambar di dinding dinding toilet. Namun kembali lagi, tidak semua fasilitas di museum ini terjaga kerapian dan kebersihannya. Contohnya adalah mushola yang terletak di belakang museum ini, sangat berantakan sekali saat saya berkunjung kesana. Terdapat banyak sampah kertas berserakan di dalam ruang mushola yang seharusnya bersih dan suci, sangat jauh berbeda dengan keadaan museum yang bersih dan rapi.
https://id.wikipedia.org/wiki/Jogja_National_Museum
-Travelogue Feature
Comments